LAPORAN
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR 1
“TRANSISTOR
SEBAGAI SAKELAR”
NAMA : SUMARYANTI
NIM : RSA1C315024
KELOMPOK : 1 (SATU)
LABORATORIUM
FISIKA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
JAMBI
2016
Selasa, 8 November 2016
“Transistor sebagai Sakelar”
A.
Tujuan
1.
Mengetahui cara menggunakan transistor
sebagai saklar elektronik
2.
Mampu merancang rangkaian transistor
sebagai sakelar elektronik
3.
Mampu menganalisa rangkaian transistor
sebagai saklar elektronik
4.
Mampu mengaplikasikan transistor sebagai
saklar elektronik
B.
Dasar teori
Transistor
adalah suatu komponen aktif dibuat dari bahan semikonduktor. Ada dua macam
transistor, yaitu transisitor dwikutub (bipolar) dan transistor efek medan
(field effect transistor-FET). Transistor digunakan didalam rangkaian untuk
memperkuat isyarat, artinya isyarat lemah pada masukan diubah menjadi isyarat
yang kuat pada keluaran. Transistor dwikutub dibuat dengan menggunakan
semikonduktor ekstrinsik jenis p dan jenis n, yang disusun seperti gambar.
Ketiga
bagian transistor ini disebut emitter, basis, dan kolektor. Emitor berasal dari
kata bahasa Inggris “Emitter” yang berarti pengeluaran. Basis berasal dari kata
bahasa Inggris ‘base’ yang berarti tumpuan atau landasan, dan kolektor berasal
dari kata ‘collector’ yang berarti pengumpul (Sutrisno,1986:117-119).
Sakelar
adalah suatu alat dengan dua sambungan dan bisa memiliki dua keadaan, yaitu
keadaan on dan keadaan off. Keadaan off/tutup merupakan suatu keadaan dimana
tidak ada arus yang megalir. Keadaan on /buka merupakan satu keadaan yang mana
arus bisa mengalir dengan bebas atau dengan kata lain (secara ideal) tidak ada
resistivitas dan besar voltase pada sakelar sama dengan nol. Dalam keadaan
saturasi dan over saturation, voltase kolektor-kolektor emitor kecil (
itu berarti dalam
situasi ini transistor merupakan (sedikitnya) mendekati sakelar tertutup. Kalau
transistor dipakai hanya pada dua titik tersebut (titik putus dan titik
saturasi atau saturasi berlebihan), berarti transistor dipakai sebagai sakelar.

Arus
kolektor maksimal terdapat dari voltase supply dibagi dengan resistivitas dari
resistor kolektor,berarti arus kolektor maksimal adalah arus paling besar yang
bisa mengalir ketika voltase kolektor – emitor nol. Satu contoh dimana
transistor dipakai sebagai sakelar adalah dalam rangkaian elektronika digital.
Dalam elektronika digital biasanya hanya terdapat dua keadaan, yaitu voltase
ada atau voltase nol atau dengan kata lain hany terdapat keadaan on dan keadaan
off (Blocher,2003:143-144).
Dengan
mengatur bias sebuah transistor sampai transistor jenuh, maka seolah akan didapat
hubungan singkat antara kaki kolektor dan emitor. Dengan memanfaatkan fenomena
ini maka transistor dapat difungsikan sebagai saklar elektronik. Sebuah
rangkaian sakelar elektronik dengan menggunakan transisitor PNP dan transistor
NPN. Tampak TR3 PNP dan TR4 PNP dipakai menghidupkan dan mematikan led. Ketika
kita membutuhkan rangkaian yang dapat menyalakan led ketika cahaya dari
lingkungansekitar meredup. Rangkaian ini boleh jadi merupakan satu bagian dari
sebuah keamanan (Bishop,2004:73).
Jika pada basis lebih besar atau sama dengan Ib,
titik kerja Q berada pada ujung atas pada garis beban.
Transistor
yang ditunjukkan pada gambar tersebut kelihatan seperti sebuah saklar yang
tertutup. Sebaliknya jika arus basis nol, transistor bekerja pada ujung bawah
garis beban dan transistor seperti sebuah sakelar yang terbuka. Dalam merancang
saklar transistor ada suatu kondisi dinamakan kondisi soft saturation artinya
transistor dibuat hamper saturasi, dimana arus basis hanya cukup mengoperasikan
transistor pada ujung atas dari garis beban. Soft saturation tidak dapat
diandalkan pada produksi massa karena ada perubahan-perubahan pada Bdc dan Ib
(sat). kondisi yang lain adalah kondisi hard saturation. Artinya bahan
transistor tersebut mempunyai arus basis yang cukup untuk membuat transistor
tersebut saturasi pada semua harga dari Bdc untuk menghadapi produksi massa
(Burhan dan Abtokhi,2009).
Transistor
dapat digunakan sebagai sakelar elektronik dengan membuat transistor tersebut
berada dalam kondisi cutoff (sakelar terbuka, arus tidak mengalir). Atau
saturasi (Saklar tertutup, sehingga arus mengalir) (Budiharto,2008:17).
C. Alat
dan komponen
1. Transistor
2. Resistor
3. LED
4. Projectboard
5. Catu
daya
6. Multimeter
D.
Prosedur percobaan
a. transistor sebagai sakelar dengan Rs
1. Susunlah
rangkaian seperti gambar dibawah ini. Tentukan Q1, R1, R2, V1 dan V2.
2. Ukur
besar tegangan R2 dan LED
3. Tutup
saklar. Apa yang terjadi pada LED?
4. Ukur
kembali besar tegangan R5 dan LED
5. Ukur
besar Is dan Ic. Hitung besar penguatan transistor
6. Buktikan
nilai Is, Ic, dan VR1 menggunakan persamaan
b. transistor sebagai sakelar tanpa Rs
1. Susunlah rangkaian seperti gambar berikut.
Tentukan Q1, R1, V1, dan V2
2. Ukur
besar tegangan R1 dan LED
3. Tutup
sakelar. Apa yang terjadi pada LED!
4. Ukur
kembali besar tegangan R1 dan LED
5. Ukur
besar Is dan Ic. Hitung besar penguatan transistor
6. Buktikan
nilai Is dan Ic menggunakan persamaan
E. Tabel Data
No
|
Vz
|
V1
|
VR1
|
VR2
|
Ic
|
Ib
|
Vled
|
1.
|
4V
|
1V
|
2,2
V
|
0,2
V
|
5,6
x10^-3 A
|
5,12
x10^-3 A
|
1,1V
|
2.
|
4V
|
3V
|
2,4
V
|
1,8
V
|
6,15
x10^-3 A
|
6,15
x10^-3 A
|
1,75V
|
3.
|
4V
|
4V
|
2,4
V
|
2,6
V
|
6,15
x10^-3 A
|
6,67
x10^-3 A
|
1,8V
|
4.
|
4V
|
6V
|
2,6
V
|
4,2
V
|
6,67
10^-3A
|
1
x10^-3 A
|
1,8V
|
5.
|
4V
|
12V
|
2,8
V
|
10
V
|
7,17
x10^-3 A
|
2,5
x10^-3 A
|
1,95V
|
Pada praktikum
kali ini yaitu transistor sebagai sakelar bertujuan untuk mengetahui cara menggunakan,
merangkai, menganalisa, dan mengaplikasikan transistor sebagai sakelar
elekttronik. Alat dan komponen yang digunakan yaitu transistor, resistor, LED,
projectboard, catudaya, dan multimeter.
Resistor yang
digunakan bernilai 390 ohm. Setelah di cek menggunakan multimeter digital,
transistor bertipe NPN. Rangkaian percobaan dapat dilihat pada gambar berikut.
Untuk mengukur tegangan pada resistor digunakan
multimeter dengan menggunakan 2 sumber tegangan yaitu Vz (Tegangan tetap) dan
V1 (tegangan yang diubah-ubah) secara berangsur dari kecil ke besar sebagaimana
terdapat pada tabel.
Dapat
dilihat pula pada tabel dengan Vz (tegangan tetap) yaitu 4V dan V1 diubah
secara teratur menuju tegangan yang lebih besar, tegangan pada resistor pertama
yang melalui led dari kaki kolektor juga menjadi semakin besar dengan perubahan
yang teratur. Begitupula dengan tegangna resistor kedua yang tanpa melalui led
dengan tegangan tetap disamping kaki basic, tegangannya menunjukkan nilai yang
semakin besar dengan jarak yang kontinyu. Pada lampu led semakin menyala terang
dengan tegangan yang juga semakin besar. Sehingga saat tegangan V1 diperkecil
maka transistor berfungsi sebagai sakelar. Transistor sebagai sakelar (solud
sake) disini digunakan untuk mengendalikan nyala pada led. Jadi, kuat lemahnya
nyala pada led membuktikan apakah transistor dapat berfungsi sebagai sakelar.
Jikalau tegangan V1 diberikan dengan nilai tinggi, maka nyala led semakin redup
karena arus keluaran pada kaki kolektor (Ic) adalah nol. Sama dengan kaki basis
yang arus masuknya adalah nol (Ib). maka tegangan maksimum berada dikaki
kolektor (Vcc). Kondisi ini membuat arus tidak bisa memasuki rangkaian.
Disinilah transistor berperan sebagai sakelar.
Satu
sakelar adalah suatu alat dengan dua sambungan dan bisa memiliki dua keadaan,
yaitu keadaan on dan off. Keadaan on merupakan satu keadaan yang mana arus
dapat mengalir dengan bebas atau ideal tidak ada resistivitas dan besar voltase
pada sakelar sama dengan nol. Keadaan off merupakan suatu keadaan dimana tidak
ada arus yang mengalir. Kalau transistor dipakai hanya pada dua titik tersebut
berarti transistor dipakai sebagai sakelar (Blocher,2003:143).
Untuk
menentukan arus yang masuk pada kaki basis digunakan rumus berikut
Sedangkan
penentuan arus yang keluar pada kaki kolektor dapat digunakan rumus:
Sehingga
untuk asil perhitungan arus (Ic) dan (Ib) dapat dilihat pada tabel.
Ada
dua keadaan dimana transistor dapat digunakan sebagai sakelar elektronik yaitu
pada keadaan cut off (sakelar terbuka, arus tidak tidak mengalir) dan atau
saturasi yaitu sakelar tertutup sehingga arus mengalir.
Maka
dari itu dari percobaan ini dapat ditarik kesimpulan bahwa saat Vz (tegangan
tetap) dan Vi (tegangan input) diperbesar maka arus yang mengalir semakin
kecil. Hal ini dapat dibuktikn dengan kuat lemahnya nyala lampu led. Apabila
arus yang mengalir semakin besar maka nyala lampu led akan semakin terang
dengan tegangna yang kecil, dan sebaliknya. Nyala lampu akan redup bila
tegangan semakin besar dengan arus yang semakin besar. Dan disaat Vz dan Vi
kecil maka disitulah transistor berperan sebagai sakelar fullon.
G. Kesimpulan
1. Transistor
memiliki tiga kaki yaitu basic sebagai tumpuan, emitor sebagai pengeluaran dan
kolektor sebagai pengumpul. Untuk penggunaannya, antara kolektor dan basis
dipasang tegangan panjar mundur melalui catu daya Vcc. Nyatalah muatan
mayoritas yang dikeluarkan oleh emitor bertumpu dibasis dan ditampung oleh
kolektor.
2. Rangkaian
pada transistor sebagai sakelar elektronik yaitu sebagai berikut.
3. Pada
saat transistor sebagai sakelar tertutup (saturasi) adalah ketika arus masuk
basis (Ib) lebih besar dari
arus masuk basis tidak diberikan arus (Ib) adalah nol. Dan arus keluarannya (Ic)
adalah nol disebut saklar terbuka.
4. Pengaplikasian
transistor sebagai sakelar dapat digunakan pada motor, solenoid, atau lampu.
Daftar Pustaka
Bishop,
Owen.2004.Elektroniks : A First course.USA
: LTD
Blocher,Richard.2004.Dasar Elektronika.Yogyakarta : Andi
Budiharto,W.2008.Interfacing Computer dan Mikrontoler.
Jakarta : PT. Elex Media Koputindo
Burhan
dan Ahmad Abtokhi.2009.Perancangan Alat
Pengaman Motor dengan memanfaattkan sensor Getar dan gelombang Radio fm.
Malang : UIN Maulana Malik Ibrahim
Sutrisno.1986.Elektronika Teori dan Penerapannya Jilid 1.Bandung
: ITB
.
mau nanya itu R1 dan R2 nya berapa Ohm ya?
BalasHapusterimakasih infonya
BalasHapuspower supply hp
www.babang-teknik.xyz
BalasHapus